Enam Mitos Olah Raga Usia Dini

MITOS NO. 1. Keterampilan fisik akan datang dengan sendirinya, tidak perlu diajarkan atau dilatih. Ini merupakan pernyataan yang tidak benar. Memang sudah menjadi kodrat bahwa manusia dapat melakukan gerakan, tetapi semuanya membutuhkan latihan dan perbaikan. Tanpa latihan, gerakan tidak dapat sempurna.
 
MITOS NO. 2. Anak-anak akan mendapat latihan olahraga di sekolah, jadi tidak perlu lagi dibimbing sebelum sekolah.Ini juga pandangan yang salah. Beberapa keterampilan fisik bahkan perlu dilatih sebelum usia sekolah. Tdak semua sekolah punya alat-alat dan biaya yang cukup untuk olahraga. Guru olahraga pun kadang-kadang tidak ada.
 
MITOS NO. 3. Olahraga tidak penting bagi anak perempuan. Ada orang tua mengatakan, dia dapat mengerti bimbingan atau pengembangan fisik untuk anak laki-laki tetapi tidak untuk anak perempuan. Pendapat ini keliru. Sering terjadi orang tua dengan bangga menyaksikan suatu pertandingan olahraga, karena anak laki-lakinya bermain dalam pertandingan itu tetapi mereka mengabaikan latihan-latihan olahraga untuk anak perempuannya. Apa jadinya generasi mendatang tanpa wanita yang sehat?
 
Taekwondo untuk Anak ?
Anak usia 4 s/d 12 tahun sudah memiliki keinginan yang besar untuk beraktifitas fisik. Olahraga adalah kegiatan yang bisa menyalurkan enerji mereka. Namun sayang tidak semua olahraga bisa.. Mengapa ? Beberapa cabang olahraga memang tidak dirancang untuk dilakukan oleh anak – terutama untuk usia 4 tahun.
 
Taekwondo ? Olah raga keras !
Taekwondo olahraga beladiri asal Korea ini  kerap dibayangi dengan kontak fisik dan kekerasan. Padahal Taekwondo adalah Olympic sport, bayangan negatif ini mestinya hilang dan bagaimanapun juga tergantung pada siapa pelatihnya. Latihan dikelas kami, kontak fisik dibatasi dan sama sekali bebas kekerasan. Beladiri jelas tidak sama dengan perkelahian. Sebagai olahraga, Taekwondo mengajarkan sikap ksatria               (sportmanship dan fair play). Kami membangun keberanian lewat tantangan. Pencegahan  kecelakaan dan penanganan cedera adalah prioritas.
 
MITOS NO. 4 Semua Latihan Taekwondo – sama saja.
Latihan taekwondo yang biasa diberikan untuk umum yang juga biasanya diikuti oleh remaja dan dewasa tidak seharusnya diberikan kepada anak usia 4 s/d 12 tahun apalagi jika  beban, intensitas serta frekuensi latihan tidak dibedakan. Menuntut anak/siswa untuk meraih medali dalam pertandingan adalah beban yang secara psikis yang merugikan. Mental anak lebih perlu disiapkan terutama agar anak menikmati olahraga termasuk saat ia bertanding. Pemahaman pelatih tentang tujuan latihan dan cara latihan yang amanuntuk anak menunjukan bahwa tidak semua latihan taekwondo itu sama.
 
Mengapa anak perlu olahraga ?
Olahraga pada dasarnya adalah aktifitas fisik yang terarah. Sebagai aktifitas, olahraga harus mampu membuat siapapun – juga anak-anak – mendapatkan manfaatnya. Manfaat olahraga bagi anak banyak sekali : kemampuan gerak, kekuatan otot serta kelenturannya terbukti membawa manfaat yang besar bagi pertumbuhan tulang anak dan ketahanan fisik untuk aktifitas anak sehari-hari.
MITOS NO. 5. Berikan bola dan bawa anak ke lapangan – ..cukup !
Teori usang !  Benar bahwa bermain bagi anak – adalah kegiatan yang menyenangkan.namun bermain tanpa aturan  bisa  menimbulkan cedera dan bahkan hilangnya minat anak. Kegembiraan anak saat berolahraga dapat memacunya untuk melakukan gerak dasar yang penting bagi anak seperti jalan, lari dan melompat. Permainan yang tidak dikemas untuk merangsang bergeraknya seluruh tubuh anak dengan seimbang tidak dapat dikatakan olahraga yang benar. Ketika anak berolahraga adalah waktu yang tepat untuk membentuk kesadaran untuk tunduk pada aturan main (self-disicipline) dan fair play (sportmanship). Persoalannya sekarang  bagaimana membuat anak gembira amat tergantung dari keterampilan pelatihnya.
MITOS NO. 6. Semakin muda anak menjadi atlit, semakin baik
Sama sekali kurang tepat ! Dalam usia dini ” pekerjaan anak adalah bermain” – kehilangan masa kanak-kanak akan membuat anak hidup “cacat” karena ia telah kehilangan kesempatan untuk bermain yang akan merugikan anak secara psikis dimasa depannya – termasuk kerugian atas hilangnya minat berolahraga.

Disaat usia sekolah tulang dan otot anak sedang berkembang dilain pihak, kompetisi menuntut latihan dengan beban dan intensitas yang besar. Beban dan intensitas latihan ini dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tulang dan otot anak. Berdasarkan penelitian diperlukan 10 tahun atau 10.000 jam untuk menjadi ahli olahraga. Memperpendek waktu ini, misalnya menjadi hanya dua tahun, tidak hanya membuat anak jenuh tetapi juga membawa mereka kepada resiko cedera karena terjadi kerusakan otot. (at) 

 Andre Tuwaidan

By taekwondopulogebang Dikirimkan di motivasi

Tinggalkan komentar